Ambon,Tajukmaluku.com-Maluku kembali dihebokan dengan video viral tindakan represif yang dilakukan oleh aparat penegak hukum. Rizal Serang, warga yang menjadi korban penganiayaan oleh tiga oknum anggota Polsek Pelabuhan Yos Soedarso, Jumat kemarin, kini menjadi sorotan publik. Tindakan kekerasan ini tidak hanya mencederai korban secara fisik tetapi juga mencoreng integritas Kepolisian Republik Indonesia sebagai institusi yang seharusnya mengayomi dan melindungi masyarakat.
Ketua Wilayah GMPI Maluku, Bansa Hadi Sella, dengan tegas mengutuk insiden tersebut. “Kami mengutuk keras penganiayaan terhadap Rizal Serang oleh oknum polisi Polsek Pelabuhan Yos Soedarso. Tindakan sewenang-wenang yang disaksikan langsung oleh masyarakat ini sangat mencoreng integritas Polri sebagai institusi pengayoman dan pelindung masyarakat sebagaimana amanah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002,” ujar Sella dalam pernyataan resminya di media Tajukmaluku.com. Sabtu. (21/12/2024).
Sella menambahkan, “GMPI Maluku meminta proses hukum dilakukan secara profesional agar para oknum polisi tersebut dihukum sesuai aturan yang berlaku di Indonesia. Secara etik, kami juga meminta Kapolda Maluku untuk segera memecat tiga oknum anggota tersebut karena telah meresahkan masyarakat.”
Mantan Ketua Umum Badko HMI Maluku-Malut itu juga mengingatkan agar aparat penegak hukum harus bertindak bijak dan arif dalam menjalankan tugasnya.
“Sebagai penegak hukum, polisi seharusnya menjadi teladan dalam melayani masyarakat, bukan malah bertindak seperti preman,” tegasnya.
Lebih lanjut, “Kasus ini membuka kembali diskursus tentang pentingnya reformasi di tubuh kepolisian, terutama dalam membangun citra sebagai institusi yang menjunjung tinggi prinsip keadilan dan hak asasi manusia. Publik kini menunggu langkah tegas dari Kapolda Maluku untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut, demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.” Imbuhnya.*Redaksi
