Ambon,Tajukmaluku.com-Belakangan ini publik sempat dihebohkan dengan informasi yang menyebut bahwa uang kertas dolar Amerika Serikat dicetak menggunakan serat pohon pisang abaka. Narasi ini telanjur ramai beredar luas di media sosial, dipercaya sebagian orang, bahkan dikutip di sejumlah artikel alau serat abaka yang kuat digunakan Amerika untuk mencetak dolar. Namun, setelah ditelusuri, kabar tersebut dipastikan hoaks.
Apa Itu Abaka?
Abaka (Musa textilis) adalah sejenis tanaman pisang yang berasal dari Filipina. Tampilannya mirip pohon pisang biasa, namun tidak menghasilkan buah yang layak dikonsumsi. Yang dimanfaatkan dari abaka justru seratnya, yang berasal dari pelepah batang.
Serat abaka terkenal kuat, lentur, dan tahan terhadap air laut. Karena sifat inilah abaka sejak lama dijadikan bahan baku berbagai produk. Mulai dari Tali kapal dan jaring nelayan, Karung, tikar, dan kain tradisional hingga Produk modern seperti filter teh celup, kertas khusus, hingga bahan penguat komposit.
Negara Filipina adalah penghasil terbesar abaka di dunia, memasok lebih dari 80 persen pasar global. Indonesia, termasuk Maluku dan Sulawesi, punya potensi serupa meski belum tergarap maksimal.
Di pasar dunia, serat abaka dihargai tinggi hal ini jadi alasan yang cukup bagi orang mudah percaya bila dikaitkan dengan simbol ekonomi dunia: dolar.
Dari laman resmi Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) menegaskan, informasi bahwa uang kertas dolar Amerika dibuat dari serat abaka adalah hoaks. Sementara dari situs resmi Moneyfactory.gov, Biro Pencetak dan Percetakan Uang Amerika Serikat (BEP) juga menyebut dengan jelas bahwa komposisi dolar adalah 75 persen katun, 25 persen linen. Linen sendiri berasal dari tanaman flax (Linum usitatissimum), bukan abaka (Musa textilis).*(01-F)