back to top

Kakek Pelka: Penjaga Amanah dan Panji Hijau PPP di Desa Kabauw

Published:

Tumbuh dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, Pelemesen Karepesina atau sering dikenal dengan kakek Pelka, menghabiskan separuh hidupnya di Desa Kabauw, Kecamatan P.Haruku, Maluku Tengah.

Desa kecil yang jauh dari hiruk pikuk kota ini tak menyulut semangat dan loyalitasnya kepada Partai Persatuan Pembangunan (PPP), meski sudah di penghujung senja. Bagi beliau, Desa ini adalah medan perjuangan yang diwariskan oleh Almarhum ayahnya.

Rumah Ideologi

PPP lahir pada Tahun 1973 sebagai hasil fusi dari beberapa partai Islam, termasuk NU. Pada masanya, Ayah dari kakek Pelka ini adalah Ketua Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Kabauw. Almarhum Ayahnya memandang PPP sebagai rumah besar umat Islam, tempat berkumpulnya aspirasi moral dan keagamaan.

“Hani Holle, Abdul Aziz Pattisahusiwa, Amir Tuanany, mereka adalah kawan-kawan perjuangan ayah saya, sang ayah yang memperkenalkan PPP sebagai perpanjangan perjuangan NU di dunia politik ” kata Kakek Pelka disela-sela perbincangan.

Suatu malam, saat Kakek Pelka berusia 19 Tahun, ayahnya memberikan pesan yang menjadi penanda perjalanan hidupnya.

Nanda, Kamu harus ikut jalan Beta, kamu harus bersama dengan PPP“.

Kata-kata itu membekas dan menggetarkan hati Pelemesen, wasiat sang Ayah menjadi prinsip hidup yang ia genggam hingga kini untuk terus berjuang di bawah panji hijau PPP.

Loyalitas Yang Abadi

Di tengah pergolakan zaman dan dinamika politik yang berubah, ketika banyak yang meninggalkan idealisme demi keuntungan sesaat, Pelemesen tetap berdiri kokoh dibawah panji hijau PPP. Baginya, kesetiaan kepada PPP adalah warisan suci yang harus dijaga.

Dengan semangat Ayahnya yang terus hidup dalam dirinya, Pelemesen terus membuktikan bahwa perjuangan tak selalu harus berada di panggung besar, seringkali, perjuangan terbesar ada di desa kecil, di hati yang tak pernah menyerah.

Loyalitasnya terhadap PPP tak pernah pudar, ia menyadari, Kabauw hanyalah desa kecil yang jauh dari pusat kekuasaan, perjuangan politik pun sering terabaikan. Namun, ia selalu memastikan suara PPP tetap terdengar, meski dari sudut kecil di Maluku ini.

Kalau hanya ada satu suara PPP maka itu beta, Beta tidak akan pernah tinggalkan PPP, amanah ini akan beta jaga sampai akhir darah penghabisan” Ucap Kakek Pelka dengan suara yang tekad baja menutup perbincangan.

Related articles

spot_img

Recent articles

spot_img