back to top

DPP IKMANEMA Dukung Hilirisasi Perikanan di Maluku: Dorong Sinergi Beragenda Nasional

Date:

Ambon,Tajukmaluku.com-Dewan Pengurus Pusat Ikatan Masyarakat Nelayan Maluku (IKMANEMA) mendukung langkah Pemerintah Provinsi Maluku yang tengah mendorong hilirisasi sektor perikanan.

Dukungan ini sejalan dengan agenda besar pemerintah pusat yang menjadikan hilirisasi sebagai salah satu prioritas pembangunan ekonomi nasional.

Ketua Umum DPP IKMANEMA, Burhanudin Rumbouw menyebut, Maluku memiliki posisi strategis dalam percaturan perikanan nasional.

Dengan 92,4 persen wilayahnya didominasi laut, garis pantai sepanjang 10.630 KM, serta masuk dalam tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) utama, Maluku menyimpan potensi luar biasa.

“Total potensi perikanan Maluku di WPP 714, 715, dan 718 diperkirakan mencapai 4,39 juta ton per tahun, dengan jumlah tangkapan yang dibolehkan sekitar 3,28 juta ton. Angka ini menyumbang 36,5 persen dari total potensi ikan nasional. Artinya, Maluku adalah jantung perikanan Indonesia timur yang seharusnya mendapat perhatian besar dalam agenda hilirisasi,” ujar Burhanudin, Sabtu (13/9/2025).

Lanjutnya, selain potensi tangkap, Maluku juga memiliki kekayaan besar di sektor budidaya. Potensi lahan budidaya laut mencapai 495.300 hektar, namun baru dimanfaatkan sekitar 5 persen.

Ada pula lahan budidaya air payau seluas 191.450 hektar yang masih terbuka lebar untuk dikembangkan.

Dari sisi jenis komoditas, ikan tuna, udang vaname, kerapu, dan kakap menjadi andalan Maluku. Bahkan, pada semester I tahun 2022, ekspor perikanan Maluku tercatat senilai 18,72 juta dolar AS dengan volume 2,55 juta kilogram serta 100.561 ekor ikan hidup.

Angka ini menunjukkan bahwa produk laut Maluku telah memiliki daya saing internasional, meskipun masih dalam skala terbatas.

Namun, Burhanudin menekankan bahwa potensi besar ini belum dimanfaatkan optimal. Sebagian besar hasil laut masih dijual dalam bentuk mentah dan diolah di luar daerah, sehingga masyarakat Maluku hanya menjadi pemasok bahan baku tanpa menikmati nilai tambah.

Menurut Burhanudin, hilirisasi adalah solusi tepat untuk memastikan manfaat potensi laut benar-benar dirasakan masyarakat.

“Hilirisasi perikanan akan menjadikan Maluku bukan sekadar penyedia bahan baku, tetapi pusat industri pengolahan hasil laut. Dampaknya luas: peningkatan pendapatan nelayan, tumbuhnya UMKM, terbukanya lapangan kerja, dan Maluku bisa lebih kuat bersaing di pasar global,” jelasnya.

IKMANEMA menilai bahwa mendukung hilirisasi sektor perikanan di Provinsi Maluku dapat membawa banyak manfaat nyata, seperti:

  • Peningkatan Nilai Ekonomi: Produk perikanan yang diolah secara lokal akan memiliki nilai tambah lebih tinggi.
  • Penciptaan Lapangan Kerja: Membuka peluang kerja baru di sektor pengolahan, logistik, dan pemasaran.
  • Peningkatan Kualitas Produk: Hasil olahan lebih mudah menembus pasar internasional dengan standar mutu tinggi.
  • Pemanfaatan Optimal SDA: Sumber daya laut Maluku dimanfaatkan secara berkelanjutan dan maksimal.

IKMANEMA juga menawarkan strategi untuk mempercepat hilirisasi di Maluku, antara lain:

  • Pengembangan Infrastruktur: Pabrik pengolahan, gudang penyimpanan berpendingin, pelabuhan perikanan terpadu, dan fasilitas pemasaran modern.
  • Pelatihan dan Pendidikan: Meningkatkan kapasitas masyarakat nelayan dalam pengolahan dan pemasaran produk.
  • Kemitraan dan Investasi: Menggandeng swasta, BUMN, dan investor asing untuk memperkuat rantai pasok.
  • Pengembangan Teknologi: Modernisasi pengolahan, pengemasan, dan distribusi produk perikanan agar efisien dan berdaya saing global.

IKMANEMA menegaskan siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengawal implementasi kebijakan hilirisasi perikanan ini. Organisasi yang menaungi masyarakat nelayan tersebut berkomitmen menyerap aspirasi nelayan, memperkuat kapasitas, serta memastikan kebijakan benar-benar berpihak kepada kepentingan rakyat kecil.

“Kami percaya, bila program hilirisasi ini dijalankan konsisten dan berpihak pada rakyat, Maluku bisa tampil sebagai poros maritim Indonesia timur, dan nelayan tidak lagi menjadi penonton di tanahnya sendiri,” pungkas Burhanudin.

Dengan dukungan penuh masyarakat nelayan, Pemerintah Provinsi Maluku diharapkan semakin percaya diri mempercepat hilirisasi perikanan. Apalagi, langkah ini selaras dengan visi nasional untuk menjadikan hilirisasi sebagai lokomotif ekonomi Indonesia, bukan hanya di sektor pertambangan, tetapi juga di sektor kelautan dan perikanan.* (03-M)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

Rekomendasi
Terkait

Ruko Digerebek, Hartini Bongkar Kelakuan Oknum Polisi Dalam Bisnis Sianida

Ambon,Tajukmaluku.com-Penggerebekan ruko di kawasan Mardika Ambon yang diduga menyimpan...

PLN UP3 Sofifi dengan Pemda Malut Gelar World Cleanup Day 2025

Sofifi,Tajukmaluku.com-Dalam rangka memperingati World Cleanup Day 2025, PLN Unit...

DPRD Maluku Desak BPN Klarifikasi Lahan Bandara Banda

Ambon,Tajukmaluku.com-DPRD Provinsi Maluku meminta Badan Pertanahan Nasional (BPN) segera...

Tanah Banda di Jual, Intan Nasri Memilih Diam

Ambon,Tajukmaluku.com- Lahan yang sejak 1970-an ditetapkan sebagai zona hijau...