Ambon,Tajukmaluku.com-Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon mengecam pelayanan kesehatan di RSUP Dr. J. Leimena. Pelayanan dimaksud khusus untuk pasien rawat inap dan rawat jalan yang membutuhkan durasi yang cukup lama untuk bisa terlayani.
Hal ini disampaikan Ketua Bidang Agraria dan Kemaritiman HMI Cabang Ambon, Putri Hastari kepada Tajukmaluku.com, Kamis (24/7/2025).
“Untuk antrean pasien rawat jalan dan rawat inap di RSUP Leimena membutuhkan durasi waktu lama sehingga beberapa pasien yang telah mengantri dari pagi pukul 08.00 WIT sampai siang hari sekitar pukul 14.00 WIT belum juga ditangani,” kata Hastari.
Kondisi ini katanya, malah semakin memperburuk kesehatan pasien salah satunya berinisial NL. Dimana NL sebelumnya mendapat rujukan ke rumah sakit pelat merah itu sejak Juni bulan lalu. Yang bersangkutan telah menjalankan rawat inap selama dua minggu namun tidak mendapatkan tindakan apa-apa dari pihak rumah sakit. NL kemudian menjadi pasien rawat jalan selama tiga minggu, namun lagi-lagi, NL semakin dipersulit dengan proses antrean yang sangat lama.
“Selama kurang lebih tiga minggu sebelum kontrol ke RS, pasien diarahkan untuk mendaftarkan diri di aplikasi yang sudah ditentukan ketika ingin mendaftar dengan tujuan mendapatkan nomor antrean lebih awal ternyata nomor antrean di RS tidak sesuai dengan yang telah di daftar sebelumnya,” terangnya.
Hastari menduga, pelayanan kesehatan yang buruk terhadap pasien NL, karena yang bersangkutan merupakan pasien yang tercover BPJS.
Dia menambahkan, RSUP Dr. J. Leimena Ambon memiliki tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, termaksud rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Rumah sakit ini juga berfungsi menyelenggarakan pelayanan medis dan penunjang seperti laboratorium, radiologi , farmasi dan lainnya.
RSUP Leimena juga bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan aman kepada pasien. Namun kenyataaannya berbanding terbalik dengan keadaan yang terjadi saat ini.
“RS Leimena dengan informasi bahwasanya rumah sakit yang elit ternyata nyatanya miris dan sulit dalam hal pelayanan online! Ini menunjukkan bahwa RS Leimena tidak layak dalam pelayanan pasien,” tandas Hastari.
Sementara itu, Direktur RSUP Leimena yang dikonfirmasi belum merespon hingga berita ini ditayangkan.* (03-M)