back to top

Ketwil GMPI Maluku: Perdamaian adalah Harta Paling Berharga

Published:

Ambon,Tajukmaluku.com-Ketua Wilayah Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Maluku, Bansa Hadi Sella, menyerukan kepada seluruh masyarakat Maluku untuk menjaga perdamaian dan tidak mudah terprovokasi menyusul peristiwa bentrokan antar kelompok warga yang terjadi di Kawasan Tugu Trikora, Ambon, kemarin malam. Peristiwa yang bermula dari aksi balap liar dan mabuk-mabukan tersebut telah menciptakan keresahan di tengah masyarakat.

Adhit menegaskan bahwa kekerasan tidak sejalan dengan nilai-nilai budaya orang Maluku yang mengedepankan persaudaraan, kearifan lokal, dan semangat pela gandong.

“Orang Maluku itu dikenal dengan rasa hormat terhadap adat, leluhur, dan sesama. Keributan seperti ini hanya akan mencoreng nilai-nilai luhur kita sebagai satu rumpun orang basudara,” ujarnya dalam keterangan kepada media ini. Minggu. (12/01/2024)

Menurutnya, bentrokan yang terjadi tidak hanya merugikan pihak-pihak yang terlibat, tetapi juga menodai keharmonisan yang telah terbangun di Maluku. Ia meminta para tokoh masyarakat, pemuda, dan agama untuk segera mengambil peran aktif dalam meredam situasi dan memperkuat solidaritas sosial.

“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, agar tidak terjebak dalam provokasi. Kita harus bisa menahan diri dan menjadikan Maluku sebagai rumah damai yang nyaman untuk semua, seperti kata Gubernur terpilih, Hendrik Lewerissa bahwa Filosofi hidup orang basudara adalah DNA orang Maluku” tegasnya.

Lebih lanjut, Mantan Ketua Umum Badko HMI Maluku-Malut ini juga menyoroti peran keluarga dan komunitas dalam membimbing generasi muda agar menjauhi kegiatan negatif seperti balap liar dan konsumsi minuman keras. Menurutnya, pendekatan berbasis keluarga dan komunitas sangat efektif untuk membentuk perilaku yang positif di kalangan remaja.

“Kita harus kembali ke akar budaya kita, di mana orang tua dan tetua adat berperan sebagai pengayom dan pendidik. Jika ada masalah, selesaikan secara baik-baik dengan duduk bersama dan berdialog,” tambahnya.

Adhit mengingatkan pentingnya seluruh elemen masyarakat untuk bersatu menjaga stabilitas di Maluku. Ia juga mengajak aparat keamanan untuk bertindak tegas terhadap tindakan yang melanggar hukum, tanpa mengesampingkan pendekatan humanis.

“Kita punya tanggung jawab bersama untuk menjaga Maluku tetap aman dan damai. Jangan sampai peristiwa seperti ini terulang kembali. Marilah kita rawat pela gandong kita, karena perdamaian adalah harta paling berharga yang kita miliki,” pungkasnya.*Redaksi

Related articles

spot_img

Recent articles

spot_img