SBT,Tajukmaluku.com-Penjabat Kepala Pemerintahan Negeri Administratif Aruan Gaur, Sitila Siladja, langsung bergerak setelah resmi ditunjuk melalui Surat Keputusan Bupati Seram Bagian Timur tertanggal 10 Juni 2025. Ia memulai masa jabatannya dengan turun langsung ke halaman kantor desa untuk memantau proses pembersihan lingkungan kantor, Kamis (20/6/2025).
Siladja mengatakan bahwa penataan fisik kantor desa merupakan langkah awal yang penting untuk menciptakan suasana kerja yang terbuka dan menyambut kehadiran warga.
“Kantor desa harus menjadi rumah bersama. Tempat yang bersih, hidup, dan bisa diakses siapa pun tanpa rasa sungkan,” ujarnya kepada warga yang turut hadir saat pembersihan berlangsung.
Tak berhenti disitu, di hari yang sama, Siladja juga menggelar forum terbuka dengan masyarakat dari dua dusun, yakni Aruan dan Gaur. Dalam pertemuan tersebut, ia memperkenalkan diri sekaligus menyampaikan visi kerja selama menjabat. Ia menegaskan pentingnya keterlibatan aktif warga dalam pembangunan desa.

“Beta seng membawa keajaiban, tetapi beta datang untuk bekerja bersama masyarakat. Tugas ini akan beta jalankan dengan mendengar dan melibatkan warga dalam setiap langkah,” ujarnya di hadapan warga.
Pada forum tersebut, Siladja juga menyampaikan agenda jangka pendek yang menjadi perhatian desa dalam waktu dekat, yakni pelepasan siswa PAUD se-Kecamatan Siritaun Wida Timur yang akan dipusatkan di Aruan Gaur pada Senin mendatang. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepercayaan kepada desa sebagai tuan rumah dan tanggung jawab kolektif seluruh masyarakat.
“Ini bukan hanya seremoni. Ini ujian awal bagi kita semua untuk menunjukkan bahwa desa ini siap menyambut masa depan generasi muda dengan baik,” katanya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Camat Siratau Wida Timur yang diwakili Sekretaris, Syahlan Massaa, Babinkamtibmas Kianlaut serta Kepala Dusun Aruan dan Kepala Dusun Gaur. Kehadiran unsur pemerintah dan masyarakat dalam forum tersebut dinilai sebagai bentuk awal sinergi yang akan dibangun selama masa jabatan Siladja.
Melalui aksi sederhana seperti menyapu halaman dan menggelar forum terbuka, Siladja ingin menunjukkan bahwa membangun desa dimulai dari hal-hal mendasar: keterbukaan, komunikasi, dan gotong royong.*(01-F)