Ambon,Tajukmaluku.com-Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Haji Antara (EHA) Provinsi Maluku berkolaborasi dengan Kantor Kementerian Agama Kota Ambon mengambil langkah awal untuk menyiapkan jemaah calon haji secara spiritual dan teknis.
Langkah persiapan dengan melibatkan sebanyak 324 jemaah calon haji asal Kota Ambon dalam program manasik haji di Arama Haji EHA Maluku ini juga digelar serentak secara nasional oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama Republik Indonesia.
Hadir Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Maluku Dr. H. Yamin, S.Ag., M.Pd.I., Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fransisko Alimudin Koletlena, Wakil Ketua PPIH EHA Maluku sekaligus Plt Kepala Bidang PHU Kemenag Maluku M. Yasir Rumadaul beserta sejumlah panitia, dan Kepala Kantor Kemenag Kota Ambon Fachrurrazi Hasanussi.
Ka.Kanwil Kemenag Provinsi Maluku Dr. H. Yamin, S.Ag., M.Pd.I., dalam arahannya mengisyaratkan pentingnya pelayanan terbaik kepada para jemaah calon haji yang harus ditunaikan dengan baik oleh seluruh unsur PPIH EHA Maluku dan PPIH di Arab Saudi.
“Mereka ini adalah dhuyufullah dan dhuyufurrahman, dan kita sangat takut ketika berbicara yang bukan-bukan terhadap mereka. Mereka ini adalah Tamu Allah SWT, dihadapan pejabat tinggi pemerintahan saja kita begitu menghargai, apalagi dihadapan para tamu Allah SWT ini,” ucap Ka.Kanwil, Sabtu (19/4/2025).
Ka.Kanwil juga menekankan agar seluruh petugas haji benar-benar menjalankan tugas secara profesional dan mengantisipasi berbagai kendala, termasuk soal keterlambatan makanan yang pernah terjadi sebelumnya.
“Kita berharap hal-hal seperti itu tidak terulang lagi. Ini adalah bagian dari ikhtiar Kementerian Agama untuk memberikan pelayanan terbaik,” ujar Yamin.
Ia juga menyampaikan kebijakan penting terkait keberangkatan tahun ini. Salah satunya adalah batas waktu kepulangan jemaah umrah yang masih berada di Arab Saudi, yang ditetapkan maksimal pada 29 April 2025. Kebijakan ini diambil agar tidak terjadi tumpang tindih antara jemaah umrah dan haji, mengingat jamaah Indonesia dikenal sangat pintar dan adaptif dalam mencari celah untuk bisa bergabung dalam rombongan haji secara ilegal.
“Saya minta agar ketua kloter dan regu mengenali anggota rombongannya dengan baik. Jangan ragu memeriksa identitas dan paspor jika ada yang mencurigakan. Ini demi keamanan dan kelancaran ibadah kita bersama,” tegasnya.
Yamin juga menyampaikan bahwa tahun ini, pemerintah berhasil mengupayakan agar jemaah Indonesia tidak lagi ditempatkan di kawasan Mina Jadid, yang selama ini kerap menjadi keluhan karena fasilitasnya yang minim. “Alhamdulillah, tahun ini kita tidak lagi mabit di Mina Jadid. Ini bentuk perjuangan pemerintah demi kenyamanan jamaah,” katanya.
Selain itu, ia menyoroti perubahan prosedur dalam pelunasan biaya haji, di mana tahun ini proses pemeriksaan kesehatan dilakukan terlebih dahulu sebelum pelunasan biaya haji. Menurutnya, hal ini memberikan jaminan bahwa jemaah yang berangkat adalah mereka yang benar-benar siap secara fisik dan mental.
Menutup sambutannya, Kakanwil mengimbau seluruh calon haji untuk menjaga kesehatan menjelang keberangkatan, termasuk membatasi kegiatan sosial seperti walimatussafar yang berlebihan. Ia menekankan pentingnya menjaga pola makan agar tetap bugar saat menjalani rangkaian ibadah haji di Tanah Suci.
“Kalau yang muda-muda mungkin masih kuat, tapi yang sudah sepuh harus betul-betul menjaga diri. Jangan sampai karena pesta kambing di sini, malah jadi repot di sana,” ujarnya sambil berkelakar.
Dengan persiapan yang matang dan kedisiplinan seluruh pihak, Kakanwil optimis penyelenggaraan ibadah haji tahun ini akan berjalan lancar, aman, dan penuh keberkahan.*(01-F)