Buru,Tajukmaluku.com-Tragedi longsor yang kembali merenggut nyawa di Gunung Botak (GB) pada Sabtu, 8 Maret 2025, bertepatan dengan bulan Ramadan, menambah daftar panjang korban jiwa akibat aktivitas tambang ilegal di kawasan tersebut. Abdullah Umar, Bendahara Umum DPD II KNPI Kabupaten Buru, menilai bahwa peristiwa ini bukan lagi kejadian yang mengejutkan—sebaliknya, ini adalah dampak dari kelalaian yang terus berulang.
“Jika dibiarkan terus berlarut, korban jiwa yang jatuh di GB akan semakin banyak, dan kita tak bisa lagi memprediksi berapa nyawa yang akan melayang,” kata Abdullah.
Aktivitas pertambangan liar gunung botak yang berlangsung sejak 2011 seolah bukan prioritas serius bagi pemerintah daerah. Tidak ada upaya konkret untuk melegalkan tambang ini sebagai pertambangan rakyat, sementara di sisi lain, operasi ilegal terus berjalan dengan bebas.
Menurut Abdullah, bencana ini harus jadi atensi serius bagi KNPI Kabupaten Buru. Ia melihat kecemasan masyarakat yang selama ini diabaikan dan kembali menanyakan sampai kapan aktivitas ilegal ini akan dibiarkan berlangsung.
“Jika ditelusuri lebih jauh, ada dugaan kuat keterlibatan mafia tambang yang masih aktif dan masif beroperasi. Mereka hanya mengejar keuntungan tanpa memikirkan keselamatan para pekerja tambang yang bertaruh nyawa di Gunung Botak,” tegasnya.
KNPI Kabupaten Buru mendesak Polres Buru dan Dandim 1506 Buru untuk lebih serius dalam menegakkan hukum dan menindak tegas para pelaku tambang ilegal. Ia juga menekankan bahwa pemerintah daerah harus mengambil sikap yang lebih bertanggung jawab.
“Jangan sampai ada pembiaran yang justru memperpanjang penderitaan masyarakat. Jangan pula ada keterlibatan oknum-oknum tertentu yang ikut menikmati keuntungan dari situasi ini,” imbuhnya.
Lebih dari sekadar soal ekonomi, ini adalah perkara kemanusiaan. Setiap nyawa yang hilang di GB adalah bukti bahwa pemerintah, aparat, dan semua pihak yang berkepentingan telah gagal melindungi warganya sendiri.
Sebagai penutup, KNPI Kabupaten Buru menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban longsor di GB. “Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan atas musibah ini. Kami tak ingin tragedi seperti ini terus terulang.”Tutup.*Redaksi