Ambon,Tajukmaluku.com-Manuver Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Yahya Kota, tentang pemutusan kontrak kerja sama dengan CV Rumbia Perkasa rupanya tak cukup ampuh membendung kegaduhan yang sudah telanjur membuncah. Alih-alih meredam, langkah tersebut justru membuat Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, gerah.
Berdasarkan informasi dari sejumlah pihak, Gubernur disebut telah mengantongi cukup data dan laporan. Pekan depan, Gubernur Maluku akan mengambil sikap tentang problem di Pasar Mardika Ambon. “Ada kemungkinan nota dinas, dalam hal ini SPMK (Surat Perintah Melaksanakan Kegiatan) pengelolaan parkir yang baru itu akan dibatalkan. Kepala dinasnya juga kemungkinan besar akan diganti,” kata seorang sumber terpercaya, Sabtu, (28/06/ 2025).
Sumber itu merinci, maraknya pemberitaan terkait kisruh pengelolaan parkir di kawasan Pasar Mardika sejauh ini memang membuat Gubernur Maluku Hendrick Lewerissa resah. Terlebih, Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath disebut-sebut ikut terlibat di balik perubahan kontrak yang sarat intrik itu.
“Sejak Senin sampai hari ini, banyak informasi dan laporan yang Bapa (Gubernur) sudah terima soal masalah Mardika. Semua informasi itu sudah diperiksa dan diverifikasi. Minggu depan itu akan ada kejutan. Kemungkinan besar Kepala Dinas bisa dicopot, termasuk beberapa kabid yang terlibat dalam perubahan ini,” lanjut sumber itu.
Menurutnya, penjelasan Kepala Dinas Disperindag tentang alasan-alasan dibalik dirinya menghentikan secara sepihak kontrak dengan CV. Rumbia Perkasa sama sekali tidak mempengaruhi sikap Gubernur Maluku. Apalagi selama ini Kadis Disperindag Yahya Kota hanya berkoordinasi dengan Wakil Gubernur Maluku tanpa mengutamakan Gubernur selaku pimpinan tertinggi di Provinsi Maluku.
Sebagaimana diketahui, CV Rumbia Perkasa, merasa tidak pernah melanggar ketentuan kontrak dan mengaku sudah menjalankan semua kewajiban, termasuk ikut membantu penataan kawasan parkir Mardika serta mendukung operasional Dinas Perindag dengan pinjaman dana.
“Semua ini kami lakukan demi menjaga hubungan kemitraan. Tapi kami justru difitnah,” ujar Umar, perwakilan CV Rumbia Perkasa, dalam pernyataannya belum lama ini.*(01-F)