Ambon,Tajukmaluku.com-Dugaan skandal penipuan dengan nilai fantastis kembali mengguncang lingkaran elite birokrasi di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Nama Sekretaris Daerah (Sekda) SBB, Alvin Tuasuun disebut-sebut terseret dalam kasus dugaan penipuan senilai Rp765 juta terhadap seorang warga bernama Tati. Ironisnya, praktik itu diduga dilakukan dengan memanfaatkan posisinya sebagai orang ketiga dalam biroksasi tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media tajukmaluku.com, kasus ini bermula dari serangkaian transaksi yang dijanjikan akan berbuah proyek pengadaan mobiler untuk rumah dinas Sekda. Tak hanya itu, dugaan tipu muslihat juga muncul dalam modus peminjaman dana pribadi dengan janji pelunasan melalui kontrak di Dinas PUPR SBB. Semua berjalan dalam skenario yang diduga dirancang rapi dengan embel-embel kekuasaan.
Merespons hal ini, Direktur LSM Rumah Muda Anti Korupsi (RUMMI), Fadel Rumakat, dalam keterangan persnya pada media Tajukmaluku.com mendesak Bupati SBB agar segera mengambil langkah tegas dengan mencopot Sekda dari jabatannya. Menurutnya, dugaan penipuan ini selain pelanggaran etika, juga bentuk penyalahgunaan wewenang yang tak bisa ditolerir.
“Ini mencoreng institusi pemerintah daerah. Jika benar terbukti, maka ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap jabatan publik, apalagi dengan angka yang fantastis” tegas Fadel saat dihubungi via Whatsaap. Rabu (21/05/2025)
Ia menambahkan tindakan Sekda ini menunjukkan pola penyimpangan kekuasaan yang mengarah pada kejahatan birokrasi. Fadel juga menuding adanya indikasi pembiaran jika Bupati tidak segera merespon dan mengambil langkah hukum dan administratif.
“Kami mendesak Bupati untuk segera mengevaluasi dan mencopot yang bersangkutan. Ini bukan soal personal, tapi soal menjaga marwah pemerintahan dan kepercayaan publik,” lanjutnya.
Menurut RUMMI, skandal ini harus menjadi alarm keras bagi seluruh elemen birokrasi di SBB agar tidak menyalahgunakan jabatan dan kewenangan sebagai jalan pintas untuk meraih keuntungan pribadi. Rumakat juga meminta agar aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan, segera mengusut kasus ini hingga tuntas.
“Kami minta aparat jangan lamban. Jangan sampai masyarakat kehilangan kepercayaan total pada institusi penegak hukum maupun pemerintahan,” tutup Fadel.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) SBB, Alvin Tuasuun saat dikonfirmasi Tajukmaluku.com belum merespon hingga berita ini ditayangkan.(01-F)