Ambon,Tajukmaluku.com-Sekretaris Wilayah Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Maluku, Soetrisno Hatapayo, menegaskan bahwa tuduhan keterlibatan Gubernur Maluku terpilih, Hendrik Lewerissa (HL), dengan organisasi terlarang Front Kedaulatan Maluku (FKM)/Republik Maluku Selatan (RMS) tidak memiliki dasar yang kuat dan merupakan hoaks.
Hatapayo menyebut bahwa isu ini bukanlah hal baru, melainkan narasi lama yang pernah digunakan sebagai kampanye hitam pada Pilkada Maluku pada 27 November 2024 kemarin. Ia menilai bahwa tudingan tersebut juga sengaja dihembuskan kembali menjelang pelantikan HL sebagai gubernur Maluku.
Pernyataan ini disampaikan Hatapayo sebagai tanggapan atas pernyampaian Sadam Bugis yang tersebar di beberapa media pada Rabu (5/2/2025). Bugis mengklaim memiliki data akurat terkait dugaan afiliasi HL dengan FKM/RMS dan meminta pemerintah pusat menunda pelantikannya.
“Pernyataan Sadam Bugis tidak memiliki pengaruh terhadap proses pelantikan Hendrik Lewerissa sebagai Gubernur Maluku,” tegas Hatapayo.
Ia menambahkan, jika memang ada bukti kuat, sebaiknya hal tersebut disampaikan melalui jalur hukum yang berlaku, bukan hanya sekadar opini yang disebarluaskan di media.
Hingga saat ini, tidak ada bukti konkret yang menunjukkan keterlibatan HL dengan organisasi tersebut. Proses pelantikan gubernur terpilih tetap berjalan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan.
“ini menunjukkan adanya dinamika politik yang masih terus berkembang di Maluku menjelang pelantikan Hendrik Lewerissa sebagai gubernur,” ujar Hatapayo.
GMPI Maluku mengimbau semua pihak agar menyikapi isu ini dengan bijak, serta mengedepankan fakta dalam setiap pernyataan yang disampaikan kepada publik.*Redaksi