Ambon,Tajukmaluku.com-Sebanyak 350 kaleng zat kimia Sianida dengan berat per kaleng 50 kg dikabarkan lolos masuk Pulau Buru untuk diperjualberilakan kepada para pendulang emas.
Zat kimia berbahaya itu mudahnya masuk ke Pulau Buru karena distributor mengubah-ubah rute pasok ke Pulau Buru.
“Banyak jalan menuju roma, banyak jalan menuju Gunung Botak,” kata salah satu informan yang menjelaskan taktik distributor Sianida ke Pulau Buru.
Menurutnya, sianida yang sekarang beredar di Pulau Buru pemiliknya cuma satu, diduga seluruhnya dipasok Pitoyo.
“Jalur pasok diubah sekarang, hanya sebagian kecil saja yang menggunakan jalur Surabaya-Ambon-Buru, sekarang lebih banyak menggunakan Halmahera-Pulau Buru, ada pula yang masuk langsung ke Buru,” bebernya.
Itulah kenapa kata sumber anonim itu, polisi kesulitan untuk menghentikan penggunaan zat kimia di Pulau Buru. Selain rantai pasok yang berubah-ubah, gudang penyimpanannya pun sering dimanipulatif untuk menghindari pengejaran petugas berwajib. Sumber yang enggan menyebutkan namanya itu juga mensinyalir ada sindikat yang membecking jalur dustrubusi sianida ke Buru.
“Bisa oknum-oknum penegak hukum maupun dari sipip tertentu yang punya akses rute pelayaran dan navigasi, bisnisnya sudah semacam kartel,” tandasnya.
Ditambahkan lagi, jika penyuplai utama sianida ke Pulau Buru lebih dari satu maka polisi akan sangat mudah menangkap para pelaku. Mengingat hukum bisnis akan berlaku.
“Logikanya begini, kalau ada tiga orang, dengan permintaan yang tinggi maka mereka akan bersaing merebut pasar, saling sikut. Saling mata mematai, dan berujung saling lapor,” terangnya, tapi karena distributor sianida dari luar Maluku hanya satu maka dengan mudah mengendalikan rantai pasok agar bisa sampai ke penambang.*(01-F)