Ambon,Tajukmaluku.com-Anggota DPRD Provinsi Maluku dari Komisi I, Ismail Marasabessy, menyoroti sejumlah persoalan yang dihadapi masyarakat di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), khususnya di Kecamatan Amalatu dan Kairatu saat reses.
Dalam kunjungannya ke Negeri Rumahkay dan desa-desa sekitar seperti Latu dan Hualoi, Marasabessy menemukan adanya masalah terkait alih fungsi penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan di Rumahkay.
Salah satu keluhan utama masyarakat adalah fasilitas Puskesmas Pembantu (Pustu) di Negeri Rumahkay yang saat ini digunakan oleh Polsek Amalatu.
“Padahal, fasilitas tersebut sebelumnya diperuntukkan bagi layanan kesehatan masyarakat,” ujar Marasabessy saat ditemui di Ambon, Senin (15/9/2025).
Ia menegaskan bahwa apabila gedung tersebut tetap digunakan oleh pihak kepolisian, maka pemerintah daerah perlu segera membangun fasilitas baru sebagai pengganti, guna memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan optimal.
“Gedung Polsek yang berada di Desa Latu hingga kini belum bisa difungsikan kembali. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah, Polres SBB, juga Polda Maluku,” tegasnya.
Selain persoalan fasilitas, Marasabessy juga menyoroti ancaman abrasi pantai dan banjir rob yang berdampak langsung terhadap infrastruktur pendidikan di kawasan pesisir, terutama di Negeri Rumahkay.
“Sekolah-sekolah yang berada di pinggir pantai sudah sangat dekat dengan garis abrasi. Dibutuhkan penanganan cepat, seperti pembangunan tanggul penahan atau relokasi fasilitas pendidikan,” jelasnya.
Ia berharap, hasil temuan serta aspirasi masyarakat selama masa reses ini dapat segera ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dan instansi terkait, agar masyarakat di Kecamatan Amalatu dan Kairatu mendapatkan pelayanan publik yang layak serta perlindungan terhadap aset-aset vital mereka.* (03-M)