Buru,Tajukmaluku.com-Wakil Ketua DPD II KNPI Kabupaten Buru, Rizal Sutrisno, mendesak Polres Buru untuk segera tindak tegas terhadap maraknya penyelundupan dan distribusi ilegal bahan berbahaya dan beracun (B3) di wilayah Gunung Botak (GB). Ia melihat masih lemahnya pengawasan aparat terhadap peredaran merkuri dan sianida yang terus masuk ke daerah tersebut, terutama melalui jalur tol laut.
“Kami menerima banyak informasi dari para penambang dan masyarakat bahwa merkuri dijual bebas dan sangat mudah dimiliki oleh para penambang emas tanpa izin (PETI). Jalur masuknya pun diduga kuat melalui transportasi laut,” ujar Rizal dalam keterangannya pada media ini, Minggu (9/3/2025).
Menurutnya, Polres Buru sebagai institusi penegak hukum seharusnya menjalankan fungsi kontrol yang lebih ketat. Namun, kenyataannya, penyelundupan bahan berbahaya ini terus lolos sampai ke lokasi tambang ilegal itu.
“Ini menunjukkan kurangnya atensi dan ketegasan dari kepolisian terutama Polres Buru. Jika tidak ada tekanan yang serius, maka bukan tidak mungkin ada pembiaran terhadap transaksi ilegal ini. Polres Buru harus membuktikan komitmennya dalam memberantas penyelundupan ini demi melindungi masyarakat dan lingkungan,” tegasnya.
Rizal juga memastikan bahwa KNPI Kabupaten Buru akan terus mengawal kebijakan Kapolres Buru dalam upaya pemblokiran jalur distribusi bahan beracun ini. Ia menegaskan pentingnya kerja sama antara seluruh institusi keamanan dan pemerintah daerah dalam menangkal ancaman ini.
“KNPI Kabupaten Buru akan menjadi mitra kritis bagi semua pihak terkait untuk memastikan tidak ada lagi penyelundupan B3 yang merugikan masyarakat dan merusak lingkungan,” pungkasnya.*Redaksi