Ambon,Tajukmaluku.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Seram Bagian Timur (SBT) 2024-2029 menjadi momen penting bagi masyarakat dalam menentukan arah pembangunan lima tahun ke depan. Namun, atmosfer politik yang memanas akibat klaim kemenangan sepihak oleh kandidat dan tim pemenangan mulai memicu kegaduhan yang berpotensi merusak harmoni masyarakat.
Poyo Sohilauw, Formature Ketua Umum BADKO HMI Maluku, dalam pernyataannya menegaskan bahwa demokrasi sejati menuntut kedewasaan politik dari semua pihak, termasuk para kandidat, ketua tim pemenangan, dan simpatisan. Ia menyoroti pentingnya menjaga ketenangan dan menghormati proses resmi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Hasil penghitungan suara real count KPU adalah satu-satunya acuan sah yang diakui secara hukum. Hingga saat ini, data yang masuk baru mencapai 31,31 persen. Jadi, semua pihak harus menahan diri dari klaim kemenangan yang hanya memicu ketegangan sosial,” ujar Sohilauw dalam keterangan pers kepada media Tajukmaluku.com. Jumat (29/11/2024).
Poyo mengkritik keras klaim kemenangan yang dikeluarkan oleh beberapa simpatisan dan ketua tim pemenangan yang dinilai hanya memanaskan suasana tanpa dasar yang jelas. Ia menyebut bahwa tindakan tersebut mencederai nilai-nilai demokrasi dan berisiko memecah belah masyarakat.
“Demokrasi bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi juga tentang bagaimana menghormati pilihan rakyat. Kepemimpinan sejati terlihat dari sikap yang bijaksana dalam menerima hasil, termasuk kekalahan,” tegasnya.
Menurut Poyo, para kandidat dan tim pemenangan seharusnya menjadi teladan dalam menjaga harmoni publik, bukan justru menjadi sumber konflik. Ia mengingatkan bahwa ambisi kekuasaan tidak boleh mengorbankan persatuan masyarakat SBT.
Mantan PPK Pulau Gorom ini juga menyerukan agar masyarakat tetap kritis dan tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang tidak bertanggung jawab, terutama di media sosial yang sering menjadi wadah penyebaran hoaks. Aparat keamanan dan penyelenggara pemilu diminta bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang mencoba mengganggu jalannya proses demokrasi.
“Informasi yang tidak valid harus diwaspadai. Publik harus selektif dalam menerima berita, dan aparat keamanan harus memastikan tidak ada ruang bagi pihak yang menyebarkan kebohongan atau memicu konflik,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa pilihan rakyat melalui Pilkada harus dihormati. Real count KPU sebagai satu-satunya rujukan hasil harus diterima oleh semua pihak dengan kepala dingin. Ia juga mengingatkan bahwa stabilitas masyarakat adalah tanggung jawab bersama.
“Kemenangan sejati bukan sekadar perolehan suara, tetapi juga keberhasilan menjaga kebersamaan dan stabilitas masyarakat. Pilkada SBT harus menjadi contoh demokrasi yang damai dan bermartabat,” pungkasnya.
Dengan situasi yang kian memanas, Poyo Sohilauw menyerukan kepada semua kandidat, tim pemenangan, dan masyarakat untuk bersikap bijak, mengedepankan dialog, dan menjunjung tinggi integritas dalam menyikapi proses Pilkada. “Inilah saatnya menunjukkan bahwa kita dewasa dalam berdemokrasi,” tutupnya.