Ambon,Tajukmaluku.com-September ini, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Ambon akan menggelar Muktamar untuk memilih Ketua Umum (Ketum) dan menyusun arah baru kebijakan partai kedepan.
Ketua DPC PPP Kota Ambon, Taha Abubakar mengatakan, Muktamar sebagai medium penting mengkonsolidasikan kepentingan politik kepartaian hingga akar rumput.
Taha mengaku, pelaksanaan Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) DPC PPP Kota Ambon secara substansial untuk menetapkan poin kebijakan partai terhadap pelaksanaan Muktamar di Jakarta pada 27-29 September 2025.
“Pada prinsipnya Mukercab DPC PPP Kota Ambon ini akan membahas poin-poin tentang arah kebijakan DPC terhadap pelaksanaan Muktamar yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tgl 27-29 September 2025,” kata Thaha, Minggu (14/9/2025).
Taha menegaskan, dalam pengejewantahan amanah konstitusi, pandangan DPC PPP Kota Ambon terhadap Muktamar atau pelaksanaan Muktamat tak lepas dari konidisi kebijakan politik nasional yang berdampak terhadap daerah, khususnya Kota Ambon.
“Kan begini, partai ini satu kesatuan dari pusat ke daerah. Sistemnya hierarkies. Kami, dalam membahas dan menetapkan point-point atas kondisi sosial-politik saat ini. Itu sikap yang akan menjadi perjuangan DPC. Baik realitas kebijakan, maupun partai dalam menghadapi dinamika politik diaras lokal,” tegas Taha.
Sementara itu, Sekretaris DPW PPP Provinsi Maluku, Rovik A Afifudin dalam sambutannya menyebut, dari lima DPC dari 11 DPC PPP di Maluku yang melaksanakan Mukercab, tidak ada yang mengusulkan calon Ketua Umum PPP di Muktamar Jakarta.
“Yang pertama, Mukercab DPC Kota Ambon ini yang kelima dari 11 DPC PPP dibawah DPW PPP Maluku. Sama dengan empat DPC lain yakni tidak ada yang mengusulkan calon ketua umum PPP,” kata Rovik.
Rovik menekankan, substansi Muktamar bukan sekedar pemilihan Ketua Umum Partai, melainkan rekonsolidadi secara menyeluruh untuk menentukan arahan masa depan partai kedepan.
“Substansi Muktamar bukan sekedar memilih ketua umum. Tetapi membicarakan masa depan partai ini kedepan,” tekan Rovik dihadap kader ‘hijau’.
Menurutnya, langkah kemajuan partai turut dirumuskan pengurus DPW dan DPC seluruh daerah di Indonesia.
Tentunya lanjut Rovik, rumusan tersebut sebagai rencana kerja Ketua Umum Partai kedepan merupakan hasil dari masukan, saran dan kondisi politik setiap wilayah.
“Kerja-kerja Ketua Umum kedepan melalui rumusan kebijakan. Nah, siapa yang merumuskan? Kita-kita juga yang ikut merumuskan melalui pandangan umum pimpinan partai di DPW dan DPC,” sebut dia.
Rovik mengingatkan agar semua kader dan stakeholder PPP tak alpa, harus lebih sigap, terus mengagregasi kepentingan rakyat.
Bagi anggota DPRD Maluku dua periode dapil Kota Ambon itu, tugas-tugas untuk menjalankan misi politik kemaslahatan ummat tak bisa dikerjakan saat momentum Pileg. Cara kerjasama sepertu itu, kata Rovik harus dirubah.
“Seluruh kader partai ditingkat DPW maupun DPC dan pengurus tingkat bawah harus bekerja keras. Menjemput bola. Jangan tunggu mau Pileg baru bekerja,” singgungnya.
Rovik berharap, PPP kedepan solid dan mampu menjawab kebutuhan partai.”Semoga kita semua tetap solid dan PPP bangkit untuk menang,” harapnya.* (03-M)