
Ambon,Tajukmaluku.com-Masyarakat Pulau Watubela, Kabupaten Seram Bagian Timur, mendesak pemerintah setempat untuk segera membangun Puskesmas Pembantu (Pustu) guna mengatasi kendala akses layanan kesehatan yang selama ini menghantui mereka. Permintaan ini muncul setelah insiden tragis yang menewaskan dua anak akibat keterlambatan penanganan medis, memperlihatkan betapa rentannya kondisi kesehatan di pulau terpencil ini.
Selama ini, warga Watubela harus menempuh perjalanan laut yang berisiko menuju ibukota Kecamatan untuk mendapatkan layanan kesehatan di Puskesmas Tamher Timur. Namun, cuaca buruk yang sering melanda kawasan ini, seperti angin kencang dan gelombang tinggi, kerap menghambat upaya penyelamatan, terutama dalam situasi darurat.
Insiden terbaru terjadi di Desa Lahema, di mana tiga anak tertimpa reruntuhan rumah yang roboh. Dua anak meninggal dunia, sementara satu lainnya mengalami luka berat. Sayangnya, korban tidak dapat segera mendapatkan pertolongan medis karena cuaca buruk yang menghalangi akses menuju Puskesmas.
“Cuaca buruk membuat kami tidak bisa menyeberang ke Kecamatan untuk mendapatkan pertolongan medis. Anak-anak itu seharusnya bisa diselamatkan jika ada fasilitas kesehatan di sini,” ujar Faris Keltubuk, salah satu warga Desa Lahema, dengan nada prihatin.
Keltubuk menambahkan bahwa keterlambatan penanganan medis akibat minimnya akses kesehatan sudah menjadi masalah kronis di Pulau Watubela. Menurutnya, keberadaan Puskesmas Pembantu di pulau ini bukan hanya kebutuhan, melainkan solusi untuk mencegah korban jiwa lebih lanjut.
“Kami butuh Pustu secepatnya. Jangan sampai harus ada korban lagi baru ada tindakan,” tegas Keltubuk.
Masyarakat berharap pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan SBT, Provinsi segera menindaklanjuti ini. Mereka menegaskan bahwa pembangunan Puskesmas Pembantu bukan hanya tentang ketersediaan fasilitas kesehatan, tetapi juga tentang keselamatan dan kesejahteraan warga yang selama ini terabaikan.*Redaksi