Ambon,Tajukmaluku.com-Pemerintah Provinsi Maluku telah mencairkan hutang pihak ketiga kepada sejumlah pengusaha peyedia jasa kontruksi dan jasa pengadaan barang tahun anggaran 2024. Pencairan proyek-proyek yang terdapat di sejumlah intansi pemerintah Provinsi Maluku dilakukan pada Medio Maret-April 2025.
Dari deretan daftar hutang yang dilunasi Pemerintah Provinsi Maluku, satu yang menarik yakni perusahaan-perusahaan milik Mansur Banda salah satu kontraktor tajir Maluku. Terdapat empat paket proyek yang dilunasi oleh Pemerintah Provinsi Maluku, proyek itu dikerjakan empat perusahaan berbeda.
Sementara itu, dari penelusuran redaksi, selama tahun 2024, empat perusahaan itu telah menggarap sejumlah proyek lainnya dan menempatkan posisi keuntungan cukup signifikan bagi Bos Mansur. Sebab pekerjaan-pekerjaan yang dimenangkan Bos Mansur masa lelang di tahun 2024, bernilai miliaran rupiah.
Sebut saja, CV. Nusantara Jaya, di tahun 2024, mengerjakan paket proyek pembangunan pengaman pantai Desa Wakal dengan nilai proyek Rp5,1 miliar. Kemudian CV Anugerah Tunas Lestari yang mengerjakan empat paket paket proyek dengan total Rp3,3 miliar. Nilai terbesar diantaranya yakni proyek pembangunan Tambatan Perahu Waimital Kabupaten Maluku Tengah senilai, Rp1,9 miliar. CV Minsi Abadi Karya perusahaan yang beralamat di Kota Masohi ini juga dikabarkan bagian dari grup usaha Bos Mansur, yang pada tahun 2024, sukses menggarap proyek dengan akomulasi dari lima proyek tersebut hampir mencapai Rp10 miliar.
Pagu proyek terbesar yang dikerjakan perusahaan ini yakni Rehabilitasi sarana prasana SMA negeri 18 Maluku Tengah yang bersumber dari DAK sebesar Rp5 miliar.
Tak kalah menarik, proyek yang dikerjakan CV. Putra Palindo Jaya, yang sukses mengerjakan paket dengan nilai sangat besar, jika diakomulasikan anggaran untuk lima paket proyek yang dimenangkan melebigi Rp10 miliar di tahun 2024. Perusahaan ini sempat tersandung masalah dalam proyek penataan kawasan Desa Nusatara Kecamatan Banda Maluku Tengah. Terakhir yakni CV. Keisza Al Barokah, yang beralamat di BTN. Kanawa. Perusahaan ini di tahun 2024 menggarap proyek dengan akumulasi mencapai Rp12 miliar. *(01-F)