Ambon,Tajukmaluku.com-Sudah dua pekan berlalu, sebagian warga di Maluku masih terperangkap kegelapan digital. Krisis jaringan Telkomsel melumpuhkan komunikasi di beberapa wilayah, termasuk Kabupaten Buru, Namlea, dan Seram Bagian Barat.
Di Namlea, krisis jaringan internet (4G) Telkomsel kian parah, masyarakat mulai frustasi. Gangguan internet menghambat askses informasi, komunikasi hingga aktivitas ekonomi. Tanpa pilihan, sebagian warga berinisiatif memasang Starlink—teknologi satelit yang selama ini dianggap sebagai solusi bagi daerah-daerah terpencil. Selain mengisi kebutuhan internet yang semakin tinggi, langkah ini juga terlihat sebagai bentuk perlawanan terhadap monopoli operator seluler, pemerintah daerah seakan gagal dalam penyediaan infrastruktur telekomunikasi yang layak bagi masyarakat.
Sementara itu, Di Seram Bagian Barat, tepatnya di Pulau Manipa juga mengalami hal yang sama, dalam beberapa hari terakhir, koneksi internet di wilayah ini terus mengalami gangguan, menghambat aktivitas warga, terutama di bulan Ramadan.
Menanggapi itu, Ibon Tarmon, mengecam lambannya respons pemerintah daerah terhadap persoalan ini. Ia menegaskan bahwa gangguan akses jaringan jangan dinormalisasi sebagai masalah teknis, problem ini berdampak langsung pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Ia mendesak pemerintah daerah Maluku, khususnya Gubernur Maluku untuk segera turun tangan merespon krisis internet ini.
“Kami sudah cukup bersabar. Gangguan ini bukan hal baru, sampai sekarang belum ada langkah konkret dari pemerintah untuk mengatasinya. Di era ini, Internet sudah menjadi kebutuhan dasar, terutama bagi pelajar, pedagang, dan warga yang bergantung pada komunikasi daring,” ujar Ibon.
Sekretaris Rayon PJKR PMII SYEKH MANSHUR ini juga soroti buruknya kualitas layanan yang ada, Ibon juga menuntut langkah strategis untuk memutus monopoli Telkomsel di Maluku. Menurutnya, salah satu solusi adalah dengan menghadirkan provider lain seperti Indosat untuk menciptakan kompetisi yang sehat dan memastikan layanan yang lebih baik bagi masyarakat.
“Selama ini, masyarakat hanya bergantung pada satu provider, dan itu membuat kita tidak punya pilihan lain ketika terjadi gangguan. Pemerintah Maluku seharusnya membuka ruang bagi provider lain seperti Indosat untuk masuk, agar tidak ada monopoli yang merugikan masyarakat,” tegasnya.
lanjut, pemerintah harus bergerak cepat. Ia menuntut adanya kebijakan konkret yang memastikan stabilitas jaringan di beberapa daerah di Maluku “Kami butuh kepastian, DPRD Provinsi harus memanggil perwakilan Telkomsel Maluku untukbertanggung jawab dan juga Pemerintah daerah harus segera bertindak, masyarakat sudah cukup merugi dengan kondisi ini,” pungkasnya.*Redaksi